slide 1 title

Pertambangan timah daerah Pemali, dengan tipe greisen dan batuan pembawa granit. .

slide 2 title

Strukutur daerah pemali yang terdapat pada batuan filit. merupakan aerole pada daerah tersebut.

slide 3 title

Sayatan tipis (thin section) granite pembawa mineral greisen penghasil bijih timah (sn) pada daerah pemali berumur trias-yura. mineral yang terlihat kuarsa, muskovit.

slide 4 title

Sayatan tipis (thin section) granite pembawa mineral greisen penghsil bijih timah (sn) pada lokasi yang berbeda, menunjukan mineral kuarsa.

slide 5 title

Struktur pada daerah pemali. urat kaoline yang memotong urang tourmaline (?).

Rabu, 30 November 2011

Klasifikasi Maceral Batubara (Smith, 1981)






Grup Maceral


Sub Grup Maceral

Maceral

 

VITRINITE



Telovitrinite

Textinite
Texto-ulminite
Eu-ulminite
Telocollinite



Detrovitrinite

Attrinite
Densinite
Desmocollinite



Gelovitrinite

Corpogelinite
Porigelinite
Eugelinite

 

 LIPTINITE



Sporinite
Cutinite
Liptodetrinite
Suberinite
Resinite
Fluorinite
Exudatinite
Bituminite
Alginite

 

INERTINITE

 




Telo-inertinite

Fusinite
Semifusinite
Sclerotinite


Detro-inertinite

Inertodetrinite
Micrinite


Gelo-inertinite

Macrinite
















Mengenal Bapak Mineralogi, Gorgius Agricola (1494-1555)

Georgius Agricola, dikenal sebagai pemrakarsa geologi sebagai bidang ilmu tersendiri. Sebagian besar karyanya dihabiskan dalam menyusun studi sistematis mengenai bumi berikut susunan batuan, mineral dan kandungan fosilnya. Ia turut meletakkan dasar-dasar geologipertambangan, mineralogi, metalurgi, strukturgeologi dan paleontologi.Georg Bauer, atau lebih sering dikenal sebagaiGeorgius Agricola, berhasil mengelompokkanmineral berdasarkan warna, densitas,transparansi, rasa, kilap, bentuk dan tekstur.Koleksi pribadinya tersimpan baik mulai contohcontohmineral dan batuan dari Joachimstal,Meissen, Schneeberg hingga Pegunungan Jura diPerancis.Georgius Agricola adalah seorang ilmuwan danahli fisika Jerman, dan dikenal sebagai “BapakMineralogi”. Ia adalah pionir dalam geologi fisikdan merupakan ahli peneliti yang membuatklasifikasi mineral secara saintifik. Hasil karyabesarnya dituangkan ke dalam sebuah buku yangamat terkenal berjudul “De Re Metallica” (1556).Buku ini menjadi rujukan utama dalam metalurgidan pertambangan mineral.Lahir di Glauchau, Provinsi Saxony, Jerman.Agricola mulai belajar sejarah Latin dan Yunani diUniversitas Leipzig selama beberapa tahun,sebelum akhirnya beralih minat ke bidangkedokteran yang membawanya berkelanahingga Bologna dan Padova di Italia. Iamenyelesaikan sarjana pada tahun 1526,kemudian mulai membuka praktik profesionaldokter. Kliniknya di daerah Joachimsthalmerupakan kawasan pertambangan perakterkenal pada tahun 1527. Keberadaanya diwilayah itu membuat ia semakin tertarikmempelajari pertambangan dan geologi.Agricola mulai menyusun tulisan hasil pengamtannya, tidak hanya mengenai batuan dan mineral, tetapi juga setiap aspek metode dan teknologi pertambangan yang ia teliti waktu itu.
Tahun 1536 Agricola pindah ke Kota Chemnitz, yang juga merupakan pusat industry pertambangan penting kala itu. Ia tidak hanya membuka klinik pengobatan dan melanjutkanstudi geologinya di sana, tetapi juga diangkat sebagai diplomat oleh Duke Maurice of Saxony, orang yang sangat ia hormati . A g r i c o l a mempersembahkan bukunya De Natura Fossilium untuk Duke Maurice of Saxony.Agricola wafat pada tahun 1555, tepat satu tahun sebelum penerbitan buku monumentalnya De Re Metallica. De Re Metallica, buku ini menjadi acuan (textbook) dalam bidang pertambangan selama hampir dua abad. Agricola mengulas segala sesuatu mengenai pertambangan, termasuk mengenai metode, peralatan, mesin-mesin, survey dan eksplorasi detil, peleburan/metalurgi hingga masalah lingkungan tambang. Buku ini juga memuat deskripsi mengenai keberadaan bijih dan stratrigrafi. Dilengkapi pula dengan berbagai ilustrasiyang menunjukkan teknik- teknik penambangan termasuk pembuatan terowongan. Agricola menyatakan bahwa batuanbatuan yang berada pada lapisan yang berbeda dan mempunyai ciri tersendiri serta menerus akan dapat ditemukan bila ditelusuri ke tempat lain yang lebih luas. Hasil observasi Agricola ini merupakan salah satu kontribusi amat penting dalam perkembangan ilmu stratigrafi.  Agricola juga menulis buku pertama mengenai geologi fisik, De Ortu et Causis Subterraneorum (1546), mencakup deskripsi tentang pengaruh gaya angin dan air terhadap proses-proses geologis gempa bumi dan letusan gunung api sebagai hasil dari uap dan gas yang dipanaskan oleh gradient geothermal.
Kontrubusinya yang tidak kalah penting adalah mengenai paleontology yang ia dokumentasikan dalam buku De Natura Fossilium, terbit tahun 1546. Dalam bukunya ini, dia menjelaskan mengenai jenis-jenis mineral, gemstone, dan beberapa gallstone yang sekarang kita kenal sebagai fosil. Beberapa buku juga ia tulis dalam bahasa latin, tipikal buku-buku saat itu. Hanya dua dari bukubukunya yang di terjemahkan dalam bahasa inggris. De Re Metallica diterjemahakan pada tahun 1912 oleh Herbert Hoover (Presiden ke-31 A.S.) beserta istrinya Lou H. Henry. Hoover adalah seorang penulis bidang pertambangan dan metalurgi, sedangkan istrinya seorang geolog. Tahun 1955, the East German Academy of Science menerbitkan volume khusus untuk mengenang 400 tahun meninggalnya Agricola. Tak dapat dipungkiri bahwa Agricola memiliki peran sentral pada perkembangan awal Renaissance sains di Eropa saat itu. Hasil karyanya memberikan pengaruh sangat besar kepada ahli-ahli geologi speninggalnya.


Selasa, 29 November 2011

Mengenal Meteorit

Hujan meteor merupakan fenomena yang kerap muncul tiap tahun, bahkan biasa-jika langit sangat bersih-maka sebenarnya kita bisa mengamati jatuhnya meteor sepanjang hari. Besarnya, salah satunya tergantung dari jumlah meteor yang nampak. Meteor yang besar dan terang sering disebut “fireballs”.
Sebenarnya, anyak yang belum mengerti apa itu meteor dan meteorit sekarang juga banyak ditemukan di wilayah
Meteor adalah kejadian/proses benda-benda angkasa yang berjatuhan ke bumi. Meteor jatuh ke bumi dengan kecepatan tak terhingga. Kebanyakan meteor itu habis terbakar ketika memasuki bumi Mengenai berat meteor itu sendiri sangat bervariasi. Tergantung berapa ukurannya, mulai dari debu sampai fragmen besar.  Sedangkan jika meteor yang berjatuhan ke bumi tersebut tidak habis sampai ke bumi material sisa jenis-jenis meteorit dapat ditentukan.

Minggu, 27 November 2011

Geologi Sejarah

Geologi Sejarah merupakan salah satu cangan geologi yang mempelajadi sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dibumi tersebut. Geologi sejarah menggunakan prinsip-prinsip geologi untuk merekonstruksi dan memahami sejarah bumi. Bidang ini berfokus pada proses-proses geologi yang mengubah permukaan dan bawah permukaan bumi, dan penggunaan stratigrafigeologi struktur, serta paleontologi untuk menjelaskan urutan kejadian tersebut. Bidang ini juga berfokus pada evolusi tumbuhan dan binatang selama periode waktu berbeda dalam skala waktu geologi. Penemuan radioaktif dan perkembangan berbagai metode penentuan umur radiometrik pada paruh pertama abad ke-20 telah membawa arti penting untuk mendapatkan umur absolut dari umur relatif dalam sejarah geologi.

Air Tanah dan Cekungan Air Tanah

Air Tanah
Air tanah merupakan air yang terdapat di lapisan tanah dan air pada batuan yang berada di bawahnya. Air tanah merupakan sumber daya yang terbatas dan susah untuk memulihkannya bila terjadi kerusakan.

Cekungan Air Tanah/Groundwater Basin
Merupakan ‘wilayah’ keterdapatan air tanah yang dibatasi oleh kondisi hidrogeologis. Batasan disini dimaksukan batasan sebagai akibat dari kondisi geologi bawah permukaan, seperti zona sesar, lipatan, kemiringan lapisan batuan. Jadi zona untuk persebaran, perlapisan batuan akuifer, pengendapan, terbatasi juga. Hal inilah yang menjadi batas cekungan air tanah>

Batas cekungan air tanah
Secara lebih sepesifik, batas cekungan yang dimaksud disini sebagai batas secara hidrogeologis. Batas hidrogeologis yaitu bisa batas air tanah, batas permeabilitas, dan batas struktur geologi. Dalam basin ini terdapat akifer dan daerah pengaliran (dimanfaatkan industry dan masyaratakat). Groundwater memiliki hubungan dengan Daerah Aliran Sungai. Keberadaan Groundwater basin dan DAS dipengaruhi oleh topografinya.
Selanjutnya batas cekungan air tanah terdiri dari:
1.      Batas secara Struktur Geologi yang merupakan batas yang terjadi sebgai akibat zona sesar, adanya kemiringan lapisan batuan, adanya aktifitas magmatisme, adanya zona proses mineralisasi.
2.      Batas secara hidrologi merupakan batas yang tidak tetap, misalnya batas permukaan air laut, waduk, daerah aliran sungai. Hal ini sering mengalami perubahan karena kondisi topografi dan kondisi pengaruh pasang surut.
3.      Batas secara internasional merupakan batas yang ditetapkan sebagai batas Negara dan telah disahkan secara internasional.
Sehingga batas cekungan air tanah dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, kondisi geologi dan batas secara internasional

Senin, 14 November 2011

Sekilas tentang Bumi

 Batu tertua di Bumi yang ditemukan sejauh ini adalah Acasta Gneisses di barat laut Kanada dekat Danau Great Slave (4,03 Ga) dan batuan Isua Supracrustal di West Greenland (3,7-3,8 Ga), tapi diteliti dengan baik batuan tua hampir sama juga ditemukan dalam Sungai Minnesota Valley dan utara Michigan (3.5-3.7 milyar tahun), di Swaziland (3.4-3.5 milyar tahun), dan di Australia Barat (3.4-3.6 milyar tahun). Bulan adalah planet yang lebih primitif dari Bumi karena belum terganggu oleh lempeng tektonik; demikian, beberapa batu yang lebih kuno yang lebih banyak. Hanya sejumlah kecil dari batu-batu itu kembali ke Bumi oleh Apollo enam dan tiga misi Luna. Batu ini sangat bervariasi dalam usia, merupakan cerminan dari usia mereka yang berbeda pembentukan dan sejarah berikutnya. Bulan saja mempunyai usia antara 4,4 dan 4,5 miliar tahun dan memberikan usia minimum untuk pembentukan planet tetangga terdekat kita. Ribuan meteorit, yang merupakan pecahan dari asteroid yang jatuh ke bumi, telah ditemukan. Objek primitif ini memberikan umur yang terbaik untuk saat pembentukan tata surya. Ada lebih dari 70 meteorit, dari berbagai jenis, usia yang telah diukur dengan menggunakan teknik penanggalan radiometrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meteorit, dan karena itu tata surya, terbentuk antara 4,53 dan 4.58 miliar tahun yang lalu. Umur yang terbaik untuk Bumi tidak berasal dari individu bebatuan tapi dengan mempertimbangkan Bumi dan meteorit sebagai bagian dari sistem yang berkembang yang sama di mana komposisi isotop timah, khususnya rasio timah-207 untuk memimpin-206 berubah seiring waktu karena yang peluruhan radioaktif uranium-235 dan uranium-238, masing-masing. (http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/04/umur-bumi-kita-sekarang.html)

ULTISOL


Tanah ini memiliki bahan induk yang seringkali ­berbercak kuning, merah, dan kelabu tak begitu dalam tersusun atas batuan bersilika, batu lapis, batu pasir, dan batu liat. Iklim pembentuk tanah ini adalah tropika dan subtropika yang bersuhu panas dan bercurah hujan tinggi. Tanah ini dibentuk oleh proses pelapukan dan pembentukan tanah yang intensif. Dalam lingkungan tersebut, reaksi hidrolisis dan asidolisis serta proses pelindihan (leaching) terpacu kuat. Asidolisis berlangsung kuat karena air infiltrasi dan perkolasi mengambil CO2 hasil mineralisasi bahan organik berupa serasah hutan dan hasil pemafasan akar tumbuhan hutan. Asidolisis diperkuat dengan asam organik yang dihasilkan oleh perombakan bahan organic yang tidak sempurna. Kemasaman serasah juga berkaitan dengan jenis tumbuhan yang menghasilkannya. Ini bergantung pada imbangan gugus asam dengan gugus basa yang asa dalam jaringan. Ada tumbuhan yang menghasilkan serasah masam (misalnya conifer) dan ada yang menghasilkan serasah tidak masam (misalnya pohon kayu keras). Pembandingan tumbuhan masam dengan yang tidak masam menunjukkan bahwa yang masam berkadar Ca, Mg, K dan P jauh lebih randah sedang N jauh lebih tinggi dari pada yang ridak masam. Pelapukan masam di dalam hutan membebaskan basa dari mineral tanah secara cepat. Apabila hal ini berlangsung dalam suatu lingkungan yang berdaya lindi kuat pada akhirnya terbentuk tanah masam yang miskin hara Al, Fe, dan Mn menjadi banyak terbebaskan dan dapat melongok dalam jumlah yang meracun tanaman.  Persoalan yang bertambah berat apabila bahan induk tanah sudah bersifat masam dan kersikan (siliceous).
Ciri tanah ultisol yang menjadi kendala bagi budaya tanaman
1.      pH rendah
2.      Kejenuhan Al tinggi; kemungkinan besar juga Fe dan Mn aktif tinggi
3.      Lempung beraktivitas rendah (LAC) bermuatan terubahkan (Variable charge)
4.      Daya semat terhadap fosfat kuat
5.      Kejenuhan basa rendah; kadar Cu rendah dalam tanah yang berasal dari bahan induk masam atau batuan pasir; sedang kadar Zn biasanya cukup namun cenderung terilluviasi dalam horison B.
6.      Kadar bahan organic rendah dan itupun terlonggok dalam lapisan permukaan tipis (horison A tipis) dan dengan sendirinya kadar N pun rendah serta terbatas dalam lapisan perumukaan tipis itu
7.      Daya simpan air terbatas
8.      Jeluk (depth) efektif terbatas, terutama pada acrisol yang horizon arliknya berkembang tegas dan dangkal
9.      Derajat agresi rendah dan kemantapan agregat lemah yang menyebabkan tanah rendah  (susceptible) terhadap erosi yang menjadi kendala pada lahan belerang, dan rentan terhadap pemampatan (compaction) yang menjadi kendala, baik pada lahan berlereng, maupun pada lahan datar.
Penggunaan tanah ultisol ini adalah sebagai daerah pertanian. Air di daerah ini umumnya cukup tersedia dari curah hujan tinggi. Banyak merupakan daerah perladangan petani primitif. Biasanya memberi produksi yang baik pada beberapa tahun pertama, selama unsur-unsur hara di permukaan tanah yang terkumpul melalui proses biocycle belum habis. Reaksi tanah yang masam, kejenuhan basa rendah, kadar Al yang tinggi, kadar unsur hara yang rendah merupakan penghambat utama untuk pertanian. Untuk penggunaan yang baik diperlukan pengapuran, pemupukan dan pengelolaan yang tepat. Penggunaan sebagai hutan dapat mempertahankan kesuburan tanah karena proses recycling. Basa-basa tercuci ke bagian bawah tanah, diserap oleh akar-akar tanaman hutan dan dikembalikan ke permukaan melalui daun-daun yang gugur. Bila hutan ditebang, maka tanaman semusim atau alang-alang tidak dapat melakukan recycle basa-basa (unsur hara) karena akar-akarnya tidak dalam.
Kendala tanah ini adalah reaksi masam, kadar Al tinggi sehingga menjadi racun tanaman dan menyebabkan fksasi P, unsur hara rendah, diperlukan tindakan pengapuran dan pemupukan.Usaha perbaikan yang dapat dilakukan terhadap tanah jenis ini adalah pertama; Membenahi kemampuan tanah sehingga serasi dengan macam pemanfaatan atau bentuk penggunaan yang diinginkan (high-input technology). Kedua; memilih macam pemanfaatan atau bentuk penggunaan yang dapat diadaptasikan pada kemampuan asli tanah (low-input technology).Teknologi tradisional yang paling cocok diterapkan adalah budidaya ladang. Teknologi ini mengicak kekuatan alam dengan hutan berperan dalam mendaur-ulangkan hara dan memugar kandungan hara lapisan perakaran.

ANDISOL


Andisol merupakan tanah yang pembentukannya melalui proses-proses pelapukan yang menghasilkan mineral-mineral dengan struktur kristal yang cukup rapih.Ciri khusus dari Andisol adalah kehadiran dari gelas vulkanik. Komposisi material organic tinggi, kapasitas pertukaran ion dan bulk density yang rendah. Tanah Andisol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat porous,vmengandung bahan organik dan lempung tipe amorf, terutama alofan serta sedikit silika, alumina atau hodroxida-besi. Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik ini umumnya ditemukan didaerah dataran tinggi (>400 m di atas permukaan laut) (Darmawijaya, 1990). Andisol merupakan salah satu jenis tanah didaerah tropika yang memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh jenis tanah yang lain. Tanah ini dicirikan oleh bobot isi yang rendah dan memilki kompleks pertukaran yang didominasi oleh bahan amorf yang bermuatan variabel serta retensi fosfat yang tinggi.
Pembentukan Tanah Andisol
Proses pembentukan tanah yang utama pada Andisol adalah pelapukan dan transformasi (perubahan bentuk). Proses pemindahan bahan (translokasi) dan penimbunan bahan-bahan tersebut di dalam solum sangat sedikit. Akumulasi bahan organik dan terjadinya kompleks bahan organik dengan Al merupakan sifat khas pada beberapa Andisol (Hardjowigeno, 1993).
Sifat umum Andisol adalah sebagai berikut:
1.    Ciri Morfologi : horizon Al yang tebal berwarna kelam, coklat sampai hitam, sangat porous, sangat gembur, tidak plastis, tak lekat, struktur remah atau granuler, terasa berminyak (smeary) karena mengandung bahan organic antara 8 % sampai 30 % dengan pH 4,5-6; beralih tegas ke horizon B, berwarna kuning sampi coklat , tekstur sedang, struktur gumpal sampai granular, mengandung bahan organic antara 2%-8% dengan kapasitas pengikat air tinggi, terasa seperti sabun (soapy) jika diremas, atau beralih tegas langsung ke horizon C berbentuk batang gibsit dari oxide Al atau Fe dengan bahan amorf terdiri atas plasma porous isotropic.
2.    Sifat mineralogy: fraksi debu dan pasir halus berupa gelas volkanik, dengan mineral feromagnesium, dan fraksi liat sebagian terbesar alofan berkembang mengandung juga halloysit.
3.    Sifat fisika kimia; kejenuhan basa rendah, dengan kapasitas tukar kation dan kapasitas tukar kation tinggi, mengandung C dan N tinggi tetapi nisbah C/N rendah, kadar P rendah karena terfizasi kuat (Olsen, 1954), sukar mengalami peptisasi, berat jenis kurang dari 0,85g/cm3 dan pada kapasitas lapang kelembabab tanah lebih dari 15%.
Andisol seringkali dimanfaatkan orang untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan sayur-sayuran atau bunga-bungaan (seperti di daerah Lembang Kabupaten Bandung)
Permasalahan  yang paling menonjol pada tanah andisols adalah sifat kemampuan menyerap dan menyimpan air yang tak pulih kembali seperti semula bila mengalamin kekeringan. Hal ini disebabkan koloid amorf seperti abu vulkan dan bahan organic yang mempunyai daya jerap air tinggi jika mengalami kekeringan sampai 15 atmosfir / lebih film air yang terikat pada permukaan partikel akan menguap dan akan terjadi kontak ikatan kimia antar partikel, sehingga tanah mengkerut dan bersifat irreversible, akibatnya jika sudah mengalami kekeringan sulit untuk dibasahi kembali. Sehingga apabila mengalami kekeringan rawan terhadap erosi air hujan.
Pengelolaan tanah andisols dilakukan dengan pengapuran dengan dosis yang cukup. Pada tanah andisols yang berada di daerah lereng banyak dimanfaatkan untuk menanam tanaman tahunan yang memiliki perakaran kuat untuk mengikat air. Unsur P di dalam tanah andisols sebenarnya tersedia dalam jumlah yang banyak, tetapi unsur P tersebut terfiksasi oleh alofan sehingga unsur P tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Untuk mengatasi masalah fiksasi P oleh alofan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik segar yang berfungsi untuk menyediakan unsur hara yang terdefisiensi tersebut bagi mikroorganisme, sehingga bahan-bahan organik akan terdekomposisi menjadi asam-asam organik seperti asam humat yang akan berikatan dengan Al bebas pada alofan menggantikan ion P yang terikat sehingga ion P akan terlepas dan tersedia untuk diserap oleh akar tanaman bebas pada alofan menggantikan ion P yang terikat sehingga ion P akan terlepas dan tersedia untuk diserap oleh akar tanaman. Tanah Andisols tersusun dari partikel lepas sehingga tidak perlu diolah secara berlebihan. Alternatif lain adalah penambahan mikrobia tanah yaitu mikoriza sehingga ketersediaan P meningkat.Tanah Andisols tersusun dari partikel lepas sehingga tidak perlu diolah secara berlebihan. Alternatif lain adalah penambahan mikrobia tanah yaitu mikoriza sehingga ketersediaan P meningkat.