slide 1 title

Pertambangan timah daerah Pemali, dengan tipe greisen dan batuan pembawa granit. .

slide 2 title

Strukutur daerah pemali yang terdapat pada batuan filit. merupakan aerole pada daerah tersebut.

slide 3 title

Sayatan tipis (thin section) granite pembawa mineral greisen penghasil bijih timah (sn) pada daerah pemali berumur trias-yura. mineral yang terlihat kuarsa, muskovit.

slide 4 title

Sayatan tipis (thin section) granite pembawa mineral greisen penghsil bijih timah (sn) pada lokasi yang berbeda, menunjukan mineral kuarsa.

slide 5 title

Struktur pada daerah pemali. urat kaoline yang memotong urang tourmaline (?).

Kamis, 06 Juni 2013

Sekilas tentang Struktur pulau bangka


Banyak peneliti yang telah membahas tentang struktur di pulau bangka. Mulai dari verbeek (1987), van Es (1917), Zwierzycki (1929) sampe van

Bemmelen (1949). kalo dilihat dari namanya itu rata-rata orang belanda, ya mungkin jaman dulu peneliti indonesia belum ada dan belum dibolehkan

oleh pemerintahan hindia-belanda untuk belajar geologi.
Penelitian yang dilakukan pada waktu itu, sedikit mengalami kendala karena berhubungan dengan daerah dengan tingkat pelapukan tinggi di iklim

tropis (daerah bangka memang puanas e pool) sehingga menyebabkan banyak batuan yang tersingkap mengalami pelapukan akut. Tapi para peneliti

melakukan penelitian orientasi struktur dari batuan metamorpis. beliau-beliau melakukan pengukuran terhadap orientasi foliasi, dan kekar pada

beberapa daerah di pulau bangka dan mereka membagi kedalam 5 subarea.
1. pada bagian utara dari daerah Belinyu-Sungailitat yang terdiri dari metamorphisme dinamo berumur      carboniferous (karbon, kurang lebih 65 juta tahun yang lalu), berarah northwesterly
2. pada daerah selatan sungailiat yang terdiri dari batuan granit menunjukan sumbu strike berarah south-        southeast
3. pada daerah sungailiat lainnya berarah northwest-southeast dengan penunjaman kearah northwest
4. pada daerah sungailiat lainnya sumbu lipatan berarah north dan northwest
5. pada daerah pangkalpinang menunjukan penunjaman sumbu lipatan ke arah 7derajat northwesterly.

sedangkan pada daerah selatan bangka, sumbu lipatan menunjukan arah east-west dengan penunjaman kearah west. pada kesimpulannya, para penelitia

menyebutkan bahwa trend dari struktru di pulau bangka menunjukan diagram yang berbeda-beda namun dapat membentuk sebuah pula berbentuk S pada era

mesozoikum. (katili,1980)