slide 1 title

Pertambangan timah daerah Pemali, dengan tipe greisen dan batuan pembawa granit. .

slide 2 title

Strukutur daerah pemali yang terdapat pada batuan filit. merupakan aerole pada daerah tersebut.

slide 3 title

Sayatan tipis (thin section) granite pembawa mineral greisen penghasil bijih timah (sn) pada daerah pemali berumur trias-yura. mineral yang terlihat kuarsa, muskovit.

slide 4 title

Sayatan tipis (thin section) granite pembawa mineral greisen penghsil bijih timah (sn) pada lokasi yang berbeda, menunjukan mineral kuarsa.

slide 5 title

Struktur pada daerah pemali. urat kaoline yang memotong urang tourmaline (?).

Selasa, 16 Juli 2013

klasifikasi lereng van Zuidam (1985)

Klasifikasi lereng berdasarkan van Zuidam (1985)
Kelas Lereng
Proses penciri dan kondisi lapangan
Warna yang disarankan
0o-2o (0%-2%)
Datar (flat) atau hampir datar, dengan proses denudasional yang tidak cukup besar dan pengikisan permukaan yang tidak intensif dibawah kondisi kering
Medium Dark green (hijau gelap)
2o-4o (2%-7%)
Sedikit miring (gently slope), dengan pergerakan massa berkecepatan rendah dari berbagai proses periglacial, solifluction dan fluvial.
Hijau cerah

4o-8o (7%-15%)
Miring (sloping), memiliki kondisi yang hampir sama dengan gently slope, namun lebih mudah mengalami pengikisan permukaan, dengan erosi permukaaan yang intensif.
Kuning cerah
8o-16o (15%-30%)
Agak curam (moderately steep), semua jenis pergerakan massa terjadi, terutama periglacial-solifluction, rayapan, pengikisan dan adakalanya landslide.
Kuning oranye
16o-35o (30%-70%)
Curam (steep), proses denudasional dari semua jenis terjadi secara intensif (erosi, rayapan, pergerakan lereng).
Merah cerah
35o-55o (70%-140%)
Sangat curam (very steep), proses denudasional terjadi secara intensif.
Medium Dark red (merah gelap)
>55o (>140%)
.Curam ekstrem (extremely steep), proses denudasional sangat kuat, terutama “wall denudational”
Medium dark purple (ungu gelap)

nb:
Periglacial merupakan proses, kondisi, daerah, iklim-iklim, dan kenampakan topografi pada bagian tengah dari gletser yang dipengaruhi oleh temperatur yang dingin dari es tersebut.
Solifluction merupakan pergerakan pada lereng (longsor) dengan kecepatan rendah dari soil dan material di permukaan  yang normalnya 0.5-5 cm/tahun terutama aliran yang terjadi pada elevasi tinggi.




Secara genetik, warna yang direkomendasikan oleh van Zuidam adalah
1.      Struktur (ungu)
2.      Vulkanik (merah)
3.      Denudasional (coklat)
4.      Marine (hijau)
5.      Fluvial (biru gelap)
6.      Glacial (biru terang)
7.      Aeolian (kuning)
8.      Karst (oranye)


Kamis, 11 Juli 2013

Mineral-mineral di Batuan Metamorf

Untuk tau mineral yang ada di batuan metamorf, mungkin lebih baiknya kita tau dulu gan batuan metamorf itu apaan (bukan anak pak RT , hehehe). Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk akibat proses tekanan (P) dan temperur (T) yang tinggi dari batuan sebelumnya dan belum mencapai tahap melting (peleburan) dan dalam keadaan padat. Pada umumnya metamorfisme dibagi menjadi 3 macam:
   Metamorfisme thermal (kontak), jenis metamorfisme ini terjadi karena aktifitas intrusi magma atau      proses yang berperan adalah panas dari larutan aktif (faktor pengontrol temperature)
   Metamorfisme dinamis, jenis metamorfisme ini terjadi di daerah pergesaran/pergerakan yang dangkal (misalnya zona patahan), dimana tekanan lebih berperan dari pada panas yang timbul (faktor pengontrol tekanan). Seringkali hanya terbentuk bahan yang sifatnya hancuran, kadang-kadang juga rekristalisasi
   Metamorfixme regional, jenis metamorfisme ini terjadi pada daerah dengan faktor pengontrol tekanan dan temperature dan terjadi secara regional, berhubungan dengan lingkungan tektonis, misalnya pada jalur “pembentukan pegunungan” dan “zona penunjaman”

Nah, gimana dengan mineral yang ada di batuan metamorf?. Batuan metamorf punya mineralnya sendiri dan facies metamorfnya. Ane coba share untuk mineral-mineralnya dulu gan
    Mineral dari batuan asal atau hasil metamorfosa
Kuarsa
Plagioklas
Ortoklas
Biotit
Muskovit
Hornblende
Kalsit
Dolomit

    Mineral khas pada batuan metamorf dan faktor pembentuknya
Silimanit (metamorfosa regional)
Kyanit (metamorfosa regional)
Andalusit (metamorfosa regional)
Staurolit (metamorfosa regional)
Talk (metamorfosa regional)
Garnet (metamorfosa thermal)
Korundom (metamorfosa thermal)
Wolastonit (metamorfosa thermal dan larutan kimia)
Epidot (laturan kimia)
Chlorit (larutan kimia)

    Zona derajat metamorfosa regional
Metamorfosa rendah ( klorit, biotit)
Metamorfosa medium (almandit, staurolit, kyanit)
Metamofosa tinggi (silimanit)

Di batuan metamorf juga ada istilah mineral stress dan mineral anti stress (bukan berarti mineralnya gila gara-gara laporan ya gan, hahaha curhat). Mineral stress itu merupakan mineral yang stabil dalam kondisi tekanan. Mineral ini dapat berbentuk pipih/tabular, prismatic dan  tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya/stress yang bekerja pada mineral ini. Mineral yang masuk dalam kelompok ini adalah mika (bukan yang X-factor ya), tremolit-aktinolit, hornblende, serpentine, silimanit, kianit, zeolite, glaukofan, klorit, epidot, staurolit dan antinolit, nah untuk mineral anti stress itu merupakan mineral yang terbentuk dalam kondisi tekanan, biasanya berbentuk equidimensional, meliputi kuarsa, feldspar, garnet, kalsit, dan kordierit


Simbol Litologi

Symbol litologi adalah bagian yang krusial, fundamental, dan sangat penting dalam suatu penampang dan kolom stratigrafi, bayangkan ketika kita bertemu batupasir dan kita belum tau warna serta symbol dari batupasir tersebut, maka kerjaan kolom stratigrafi kita gak kelar-kelar (curhat gan, hahaha). Nah untuk itu, ane coba sharing tentang simbol litologi, kelihatan memang sederhana, tapi berbahaya kalo kita sampe gak tau



mudah-mudahan bermanfaat. salam geologi

Sekilas tentang Hukum "V" (V rule)

Sekarang ane mau coba share tentang hukum v, ane coba dari pendekatan yang paling deket dari berbagai refrensi yang ane baca, mungkin kalo ada kesalahan pemahaman bisa kita diskusikan gan. Hehehe

Pada dasarnya hukum v digunakan untuk mengetahui pola penyebaran dari singkapan batuan gan, sehingga memudahkan kita untuk mendeterminasi kea rah mana kira-kira singkapan ini berlanjut, aplikasinya terutama untuk batubara, atau batuan sedimen lain yang notabene memiliki pola penyebaran dan memiliki arah strike/dip tertentu. Dan penyebarannya akan tergantung dari arah strike dan besar dip dari perlapisan batuannya


sumber gambar klik disini


Ane coba kasih penjelasan dulu gan, untuk baris ganjil ( baris ke 1 dan 3) itu bentuk perlapisan di singkapan sedangkan untuk baris genap (baris ke 2 dan 4) menunjukkan penggamabaran di peta.
Untuk gambar A, perlapisan horizontal, pola penyebaran lapisan akan condong ke arah hulu
Untuk gambar B, perlapisan yang miring ke hulu bentuk perlapisan akan condong ke arah hulu juga, yang membedakannya adalah pola penyebaran singkapan di bawah permukaannya. Terlihat dari gambar singkapan (gambar baris ke 1b) arah perlapisan ke arah hulu dengan dip 30o.
Untuk gambar C, perlapisan tegak (vertical) yang berarti pada penyebaran singkapannya akan tegak vertical ke atas (ya iyalah namanya tegak, masak kesamping, sengklek namanya, hahaha), penggambaran di peta cukup dengan menarik garis lurus memotong kontur , yang menandakan bahwa penyebaran lapisannya menerus ke arah dalam atau ke luar peta topografi.
Untuk gambar D, dimana lapisannya miring ke hilir, yang berarti arah penyebaran lapisan batuannya bertolak belakan dengan gambar b dan penggambaran pada peta kontur berlawanan dengan garis kontur membentuk huruf “v” seperti pada gambar D.
Untuk gambar E, perlapisan dengan kemiringan sama dengan arah lereng
Untuk gambar F perlapisan miring ke hilir dengan sudut lebih kecil dari arah lereng. Untuk gambar ini, merupakan transisi dari gambar A dan gambar D, penyebaran lapisannya tidak benar-benar horizontal, namun juga tidak lebih besar dari pada hilir seperti gambar D.


Oke, sekian penjelasannya, masukan, kritik, sangat berarti bagi ane, buat perbaikan diri ane dalam pemahaman ilmu geologi ini. Komen yang mengkritik dan dipostingkan lebih ane hargai dibandingkan komen lisan aja. Thanks for visiting.

Rabu, 10 Juli 2013

Hydrothermal Alteration Terminology (Terminologi dalam Alterasi Hydrothermal)

Salam geologi gan, kali ini ane mau sharing tentang ore system sama kumpulan mineralnya, sama istilah yang ada pada suatu ore system. Jadi, mungkin bisa memudahkan agan-agan untuk mendeterminasi suatu kasus terutama tentang alterasi, apakah sistem tersebut masuk ke salah satu ore system yang ane sharing. Kali ini ane coba sharing dari terminology alterasi hydrothermal karya mas Gifkin
Generic terminology
Kumpulan mineral alterasi
Ore system
Argilic




Advance argilic









Intermediate argilic






Phyllic (atau sericitic)



Sericitic (or phllic)






Propylitic (or sasussuritization)








Potassic








Greisen







Skarn
Calcic skarn (or tactite)




Magnesian skarn






Retrograde skarn


jasperoid
Kaolinite (or halloysite, or dikite) + montmorillonite ± sericite (or muskovit) ± klorit

Pyrophyllite + kaolinite (or dickite) ± quartz ± sericite ± andalusite ± diaspore ± alunite ± topaz ± zunyite ± energite ± tourmaline ± pyrite ± chalcopyrite ± hematite


Chlorite + sericite ± kaolinite ± montmorillonite ± illite-smectite ± calcite ± epidote ± biotite ± pyrite


Sericite + quartz + pyrite ± biotite ± chlorite ± rutile ± leucoxene ± chalcopyrite ± illite

Sericite + quartz + pyrite ± K-feldspar ± biotite ± calcite ± dolomite ± chlorite ± andalusite ± chloritoid ± albite ± pyrrhotite

Epidote (or zoisite or clinozoisite) + chlorite + albite ± carbontate ± sericite ± montmorillonite ± septachlorite ± apatite ± anhydrite ± ankerite ± hematite ± pyrite ± chalcopyrite

K-feldspar (orthoclase) + biotite + quartz ± magnetite ± sericite (or muscovite) ± albite ± chlorite ± anhydrite ± apatite ± rutile ± epidote ± chalcopyrite ± bornite ± pyrite

Muscovite (or sericite) + quartz + topaz ± tourmaline ± fluorite ± rutile ± cassiterite ± wolframite ± magnetite ± zunyte ± K-feldspar


Pyroxene + garnet + wollastonite ± epidote (or zoisite) ± actinolite-tremolite ± vesuvianite ± pyrite ± chalcopyrite ± sphalerite

Forsterite + diopside + serpentine + talc ± actinolite-tremolite ± calcite ± magnetite ± hematite ± chalcopyrite ± pyrite ± sphalerite

Calcite + chlorite ± hematite ± pyrite

Quartz + pyrite + hematite
Porphyry Cu, high and low sulfidation epithermal, geothermal


Porphyry Cu, high-sulphidation epithermal, geothermal







Porphyry Cy, high-sulphidatoin epithermal





Porphyry Cu




Porphyry Cu, Low sulphidation epithermal, geothermal, VHMS, sediment hosted massive sulphide

Porphyry Cu, high-sulphidation epithermal, low-sulphidation epithermal, geothermal





Porphyry Cu








Porphyry Cu, porphyry Sn






Porphyry






Porphyry, skarn






 Porphyry, skarn


Sedimented-hosted Au, VHMS


Namun, sebagai interpretasi awal, kita seharusnya melihat formasi batuan yang ada di suatu daerah tersebut gan, supaya kita tau apa faktor penyebab dari suatu ore system tersebut, supaya kita lebih mudah mendeterminasi kira-kira ore system apa yang cocok untuk daerah kasus yang kita hadapi. semoga bermanfaat

Selasa, 09 Juli 2013

Tipe Granit (SIAM)

Tau granit gan? Pasti tau lah, geologist kudu ngerti sama batu yang satu ini. Plutonik, kandungan asam, berwarna putih dengan dominan mineral kuarsa dan k-felspar, namun dalam pembagian secara mineralogy terdapat beberapa granit, namun kita gak bahas yang itu, ane coba bahas dari sisi kimianya gan. Ternyata granit itu punya 4 jenis tipe bedasarkan kimianya gan, dan orang yang ahli dalam granit dinamakan granitologist (ane juga baru denger gan, ternyata ada istilahnya, basalt ada gak ya? Basaltologis, andesitologist, hahahaha). Oke kita mulai gan.

Yang pertama ada S-type granit,  granit ini terbentuk pada daerah metamorphisme terrane dan dihasilkan oleh proses partial melting dari metasedimen, (S untuk sedimen yang berarti berasal dari metasedimen). Granit tipe ini memiliki kandungan Al yang tinggi gan,tapi tidak mengandung mineral hornblende, sedangkan mineral biotite, muskovit dan garnet menjadi penciri granit tipe ini. Kandungan Rb yang tinggi pada source rock  dengan Sr rasio >0,710.


Yang kedua ada I-type, yang merupakan granit yang terbentuk pada zona continental margin yang merupakan hasil peleburan (melting) dari batuan beku pada kerak bagian dalam. (I untuk igneous yang berarti berasal dari batuan beku).  Kandungan Cad an Na yang tinggi serta kehadiran mineral hornblende dan sphene. Source rock nya mengandunga Rb yang rendah dengan Sr rasio <0.708.


Yang ketiga ada A-type gan yang merupakan granit yang katanya berasal dari anorogenik proses (A utnuk anorogenik, atau ada yang bilang anhydrous) dengan komposisi SiO2 mencapai 77%.  kandungan alkalinya tinggi gan, Fe/Mg dan berada pada lingkungan craton


Yang terakhir ada M-type yang merupakan granit yang dihasilkan dari fraksinasi peleburan mantel (M untuk Mantle yang berarti berasal dari mantel bumi) (fractionated mantle melts) yang dimungkinkan telah mengalami asimilasi dan mixing dengan kerak. Memiliki kandungan Rb, Th, dan U yang rendah dengan Sr rasio <0.705.



nah, segono dulu gan,sekilas tentang granit, terkadang tipe ini disingkat jadi SIAM. semoga bermanfaat

Sekilas tentang ARC METHOD atau Metode Busur Lingkaran (Busk Method)

Sekarang ane mau berbagi tentang arc method atau yang sering disebut metode busur lingkaran. Metode ini dipublikasikan sama om H.G Busk pada atahun 1929, nah makanya juga sering disebut Busk Method gan. Metode ini biasa dipake buat menentukan bentuk lipatan, sumbu lipatan di sayatan geologi, tata cara nya gak jauh beda sama metode free hand (atau free kick, atau freedom (lho?)). Cuma selain penggaris, dibutuhkan jangka, karena menurut ane lebih mudah pake jangka dan sepertinya juga penyelesaiannya menggunakan jangka lebih efisien. Dasar dari metode ini sebenernya menganggap bahwa lipatan itu merupakan bentuk busur gan dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan.
Oke kita mulai gan. Pertama baca basmallah dulu, supaya dijauhkan dari kesulitan

1.    Kita punya 2 dip yang berlawanan arah (lihat gambar 1), baik nantinya yang menghasilkan antiklin ataupun     sinklin, oke buat percobaan kita mulai dari sinklin gan
2.   Kemudian kita buat lingkaran yang mana garis lingkarannya mengenai garis dip yang besentuhan dengan sayatan, seperti pada gambar 2 gan. Karena kita punya 2 dip, lakukan pada kedua-duanya gan.
3.      Tarik garis tegak lurus dari setiap dip kayak gambar 3 gan sampe 2 garis tadi berpotongan.
4.     Nah, garis perpotongan itu yang bakalan jadi sumbunya, dan sekarang hapus lingkaran yang ada diluar garis sayatan (di bagian atas permukaan) sehingga menyisakan bentuk lipatan di bawah permukaan kayak gambar 4 gan.

                                                                        arc method


So easy right? Sekarang kita udah punya lipatan yang enak dilihat dari metode arc method. (Tutorial selengkapnya ada di https://www.uwgb.edu/dutchs/STRUCTGE/SL161ArcMethod.HTM check this out gan). Selamat mencoba. 

Rabu, 03 Juli 2013

Sekilas Tentang Fasies

Halo gan, udah lama gak nulis ane coba buka dari yang sederhana tentang pengertian fasies, cara kerja, temennya, pacaranya, semuanya kita kupas setajam linggis. Sebelumnya kita kudu ngerti dulu gan facies itu apaan, oke  ane coba terangin dari sesuatu yang redup. Menurut glossary of geology yang dibuat oleh Robert L.Bates dan Julia A.Jackson serta diketik oleh TS (hahaha) fasies (facies) itu secara umum merupakan aspek, kenampakan atau karakteristik dari batuan biasanya mencerminkan kondisi asal pembentukannya (its origin) terutama untuk membedakan dengan unit batuan lainnya. Intinya kalo sudah berbicara tentang facies berarati kita bicara soal somethings that make its different from the others ( artinya: intine beda karo liane, nah lo artinya lagi? Takon wong jowo) apakah itu karakteristiknya, kenampakannya yang pada akhirnya kita bisa bicara tentang kondisi asal dari batuan tersebut.
Nah merucut ke arah batuan sedimen, ada yang namanya sedimentary facies atau fasies sedimen (ya elak tinggal dibalik doang), yang menurut glossary juga berbunyi  mappable, atau pembatasan daerah dari tubuh litostratigrafi yang berbeda dari kandungan litologi atau fosil dari lapisan lainnya yang diendapkan pada waktu yang sama dan dalam kondisi kontinuiti (lithologic continuity). Secara garis besar sama, dengan artian, ada penciri dari suatu tubuh batuan yang pada akhirnya akan mencerminkan kondisi pembentukan awalnya pada ruang dan waktu tertentu (prinsip geologi, bahwa kita bermain di ruang dan waktu tadi).
Ada lagi  mas Mutti dan Ricci Luchi (1972), mengatakan bahwa fasies adalah suatu lapisan atau kumpulan lapisan yang memperlihatkan karakteristik litologi, geometri dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan batuan di sekitarnya. Suatu mekanisme yang bekerja serentak pada saat yang sama. Asosiasi fasies didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk suatu tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi. Asosiasi fasies ini mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu terbentuk.

Nah sekarang merucut lagi (emang diserut?) ke arah fasies batugamping, prinsipnya sama dan udah dibahas di buku karangan Raymond yang berjudul Petrology, di halaman 416 dia menunjukan lingkungan dan jenis batuan serta struktur dan asosiasi fasies yang terbentuk pada waktu dan ruang tertentu. Silahkan cek TKP soalnya belum ada scan dan ane belum nemu di google, hahahha. Nah sekilas tentang fasies dari berbagai definisi yang ada, semoga bermanfaat.