Sekarang ane mau coba share
tentang hukum v, ane coba dari pendekatan yang paling deket dari berbagai
refrensi yang ane baca, mungkin kalo ada kesalahan pemahaman bisa kita
diskusikan gan. Hehehe
Pada dasarnya hukum v digunakan
untuk mengetahui pola penyebaran dari singkapan batuan gan, sehingga memudahkan
kita untuk mendeterminasi kea rah mana kira-kira singkapan ini berlanjut,
aplikasinya terutama untuk batubara, atau batuan sedimen lain yang notabene
memiliki pola penyebaran dan memiliki arah strike/dip tertentu. Dan penyebarannya
akan tergantung dari arah strike dan besar dip dari perlapisan batuannya
sumber gambar klik disini
Ane coba kasih penjelasan dulu
gan, untuk baris ganjil ( baris ke 1 dan 3) itu bentuk perlapisan di singkapan
sedangkan untuk baris genap (baris ke 2 dan 4) menunjukkan penggamabaran di
peta.
Untuk gambar A, perlapisan horizontal, pola penyebaran lapisan akan
condong ke arah hulu
Untuk gambar B, perlapisan yang miring ke hulu bentuk perlapisan akan
condong ke arah hulu juga, yang membedakannya adalah pola penyebaran singkapan
di bawah permukaannya. Terlihat dari gambar singkapan (gambar baris ke 1b) arah
perlapisan ke arah hulu dengan dip 30o.
Untuk gambar C, perlapisan tegak (vertical) yang berarti pada penyebaran
singkapannya akan tegak vertical ke atas (ya iyalah namanya tegak, masak
kesamping, sengklek namanya, hahaha), penggambaran di peta cukup dengan menarik
garis lurus memotong kontur , yang menandakan bahwa penyebaran lapisannya
menerus ke arah dalam atau ke luar peta topografi.
Untuk gambar D, dimana lapisannya miring ke hilir, yang berarti arah
penyebaran lapisan batuannya bertolak belakan dengan gambar b dan penggambaran
pada peta kontur berlawanan dengan garis kontur membentuk huruf “v” seperti
pada gambar D.
Untuk gambar E, perlapisan dengan kemiringan sama dengan arah lereng
Untuk gambar F perlapisan miring ke hilir dengan sudut lebih kecil dari
arah lereng. Untuk gambar ini, merupakan transisi dari gambar A dan gambar D,
penyebaran lapisannya tidak benar-benar horizontal, namun juga tidak lebih
besar dari pada hilir seperti gambar D.
Oke, sekian penjelasannya,
masukan, kritik, sangat berarti bagi ane, buat perbaikan diri ane dalam
pemahaman ilmu geologi ini. Komen yang mengkritik dan dipostingkan lebih ane
hargai dibandingkan komen lisan aja. Thanks for visiting.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus