Seperti
namanya, batuan “beku”. Ya dia terbentuk karena adanya proses pembekuan
tepatnya pendinginan atau lebih tepatnya penurunan suhu dari larutan pijar yang
super panas (kalo buat mie rebus bakalan cukup buat 2 ton) yaitu MAGMA. Magma
bukan nama orang, tapi bahasa kitanya (orang geologi maksudnya…) cairan pijar
yang berada di dalam bumi yang sangat panas, suhunya bisa ampe 1400oC
itu dari literature lo (kayak pernah baca aja). Kembali ke batuan beku. Batuan
beku sendiri berdasarkan diagenensanya dibagi menjadi 2 macam sob. (ya elak
pake sob, emang ngomong ama siape ente?) Yaitu batuan beku intrusive dan batuan
beku ekstrusive. Kita bahas dari yang intrusive dulu ye (iye…..).Batuan beku
intrusive berarti dia terbentuk di dalam bumi. Artinya dia tidak berinteraksi
dengan permukaan bumi dan dia membeku di dalam bumi (ya iya lah bego, namanya
juga terbentuk didalam bumi). Batuan jenis ini biasanya punya tekstur mineral
yang gede (faneritik) karena proses pembentukkan mineral tersebut berlangsung
lama. Artinya penurunan suhu yang terjadi pada magma tersebut dapat
memungkinkan sebuah mineral untuk bisa tumbuh secara optimal pada saat
tertentu. Biasanya faneritik itu ukurannya lebih dari 2 mm, (teorinya). Nah, kembali ke magma, magma sendiri katanya
bisa menyusup melalui rekahan-rekahan batuan disekitarnya dan dapat juga
memotong perlapisan. Bentuk-bentuk yang memotong struktur batuan disekitarnya
disebut diskordan dan yang searah mendatar disebut konkordan. Nih kaya gambarnya.
Ane
coba jelasin ya,(sotoy banget ye) bismillah,.
Batolit,
merupakan tubuh batuan beku dalam (pluton) yang paling gede dimensinya
(maksudnya ukurannya). Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan
batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari
sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini
mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batolit. Batolit gak terbentuk oleh
magma yang menyusup dalam rekahan (ya iyalah, wong gede banget. Katanya bisa
sampai 1000 km panjangnya, lebarnya ampe 250 km, nyusup rekahan model apaan
tu). Dan karena besarnya, batolit tadi dapat mendorong batuan diatasnya.
Meskipun batuan yang diterobos dapat ketekan ke atas oleh magma (ketekan? Apaan
tu?) yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang
bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses
ini dinamakan stoping. Block-block hasil stoping lebih padat dibandingkan magma
yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini beraksi dan
sebagian terlarut dalam magma. Tapi gak semuanya terlarut dan mengendap di
dasar dapur magma. Setiap fragmen batuan yang berada dalam tubuh magma yang
sudah membeku dinamakan xenoliths.
Next lanjut,.
Dyke atau
korok (gorok?; korok bego,.) disebut juga gang, merupakan salah satu batuan
intrusi yang dibandingkan dengan batolit, tapi dimensinya lebih kecil. Bentuknya
tabular, sebagia lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur
(perlapisan) batuan yang diterobosnya. (begitu,.)
Lanjut
ke konkordan
Ada sill,
sill merupakan intrusi batuan beku yang konkordan atau sejaar terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dengan sisi-sisi
sejajar.
Terakhir
ada laccolith, laccolith sejenis dengan sill yang merupakan intrusi yang
sejajar dengan perlapisan batuan yang diterbosnya. Hanya aje bedanay itu bentuk
atasnya, kayak payung, jamur yang lelengkung atau cembung keatas.
Kita beralih
ke batuan beku ekstrusif (wussssssft).
Batuan
beku ekstrusif pada dasarnya merupakan batuan beku yang mengalami proses
penurunan suhu di permukaan bumi. Sehingga berinteraksi dengan udara yang
akibatnya mempercepat proses penurunan suhu tersebut (waw…). Sialnya lagi buat
komunitas batuan beku ekstrusif (what? Komunitas?) mineral yang terbentuk juga
jadi kelabakan karena proses pendinginan yang kecepetan. Jadinya ukuran dari
mineral-mineral tersebut menjadi cilik-cilik alias kecil. Tekstur batuan yang
dihasilkan dari proses ini dinamakan tekstur afanitik, dimana ukuran mineralnya
biasanya sangat halus, (buset,.jadi perlu alat bantu mikroskop?; lebay pake
loupe juga bisa). Sebenarnya penyebab magma bisa “nengol” kepermukaan,
gara-gara tuh magma gak sabaran mau keluar. Jadi dia keluar lewat rekahan atau
lubang kepundan gunung api sebagai erupsi. Nah keluarnya magma di permukaan
bumi melalui rekahan tadi dinamakan sebagai erupsi linier (tidak!!!! Itu persamaan
matematika ; tenang aja itu berbeda) atau fissure eruption. Nah, yang keluar
lewat kepundang gunung api dinamain erupsi sentral.
Nah,
semua info itu bukan sepenuhnya dari otak ane, tapi ada campuran dari beberapa literature,
soalnye ane belum paham, nah kite same-same belajar bae ye,.
0 komentar:
Posting Komentar