Ane mau nge-share tentang sequence stratigrafi, ane ambil dari bukunya Mas Sam Bogg, Jr. Moga bermanfaat.
Sequence stratigrafi didasarkan pada
pemikiran bahwa suksesi (rangkaian) sedimen
dapat dibagi menjadi unit (sequence) yang dibatasi oleh ketidakselarasan
(unconformity) yang terbentuk selama perubahan siklus muka air laut. Sequence
dapat dibagi menjadi unit yang lebih kecil yang secara genetic terhubung dengan
pembentukan dari tahapan yang berbeda siklus muka air laut pada daerah
tertentu. Kumpulan 3 dimensi dari lithofasies dengan keterdapatan batas
sequence mengacu sebagai sistem pengendapan (depositional system). Depositional
system dibangun oleh unit statigradi yang lebih kecil: system tract dan
parasequence ( yang disusun oleh rangkaian parasequence). Sequence stratigrafi akan
menjadi acuan dalam chronostratigrafi yang akan menunjukan pembentukan batuan
yang berhubungan dengan accommodation space.
Accommodation space merupakan ruang yang
tersedia pada suatu waktu dimana sedimen dapat terakumulasi (Jervey,1988). Pada
dasarnya, merupakan ruang antara permukaan equilibrium (muka air laut) yang
memisahkan batas erosional (bagian atas) dengan batas pengendapan (bagian
bawah) dimana sedimen dapat terakumulasi. Accommodation space pada lingkungan
laut dikontrol oleh eustasy (penurunan dan kenaikan muka air laut( dan tektonik
(subsidence/uplift). Jumlah dari accomodasi dan kecepatan suplai sedien dikontrol oleh kedalam air dan juga
transgresi dan regresi (emery and Meyers, 1996). Jika sedimen bertambah ketika
accommodation space masih konstan atau suplai sedimen lebih besar dibandingkan
dengan tingkat kenaikan relative muka air laut, kedalam air akan turun (fasies
pada daerah regresi). Jika suplai sedimen lebih kecil dari tingkat kenaikan
muka air laut, kedalam air akan meningkat (faseis pada daerah transgresi). Jika
supai sedimen yang sangat banyak mengisi suatu ruang akomodasi hingga ke batas
tertinggi, penurunan muka air laut secara global (eustasy) atau pengangkatan
dari lantai samudra yang dapat menyebabkan sedimen tersebut tererosi
(tersingkap).
Bagian penting dari sequence stratigrafi
1. Parasequence dan rangkaian parasequence
Parasequence merupakan fasies terkecil dari
sekuen pengendapan dan memiliki ketebalan berkisar antara 10 hingga 100 m.
parasequence merupakan rangkaian kecil dari lapisan atau rangkaian lapisan yang
dibatasi oleh flooding surface, yang merupakan permukaan yang memisahkan
lapisan muda dari lapisan yang lebih tua. Flooding surface pada umumnya
terbentuk di lingkungan transisi dimana tingkat kenaikan ruang akomodasi lebih
kecil dibandingkan dengan suplai sedimen. Pada kondisi tersebut, sedimen yang
masuk ke laut akan mengisi daerah pantai terlebih dahulu, kemudian akan
berpindah kearah laut (prograding) hinga kedaerah distal. Hasilnya akan
shallowing-upward dan pada umumnya coarsening-upward. Jika tahapan ini diikuti
oleh kenaikan ruang akomodasi, transgresi akan mengontrol kondisi ini.
Kemudian, penurunan ruang akomodasi yang diperlihatkan
oleh situasi eustasi (penurunan muka air laut) atau terjadi peningkatan suplai
sedimen dapat menunjukkan pengendapan dari parasequence yang baru. Penumpukan
secara vertical dari parasequence menunjukkan variasi dari perubahan relative
muka air laut yang memebntuk rangkaian parasequence. Pada kondisi ini, setiap
perubahan parasequence akan menuju kea rah laut membentuk progradational
parasequence set. Pada kondisi yang berbeda dimana muka air laut relative naik
dan turun, parasequence mungkin akan menuju kea rah daratan dan membentuk
retrogradational parasequence set atau secara vertical membentuk aggradational
parasequence set (Coe and Chruch, 2003).
2. system tract
System tract merupakan subdivisi dari
sistem pengendapan. 4 jenis dari system tract yang dikontrol oleh muka air laut
adalah
Highstand system tract (sedimen diendapkan
selama muka air laut tinggi). Sistem ini terbentuk selama fase terakhir dari
kenaikan muka air laut, dan terhenti pada kondisi terebut atau selama fase awal
dari penurunan muka air laut. Sistem ini terbentuk pada kondisi dimana kondisi
progradasi menjadi aggradasi. High system tract ditentukan oleh
ketidakselarasan (unconformity yang dihasilkan oleh penerunan muka air laut
pada kondisi eustasi setelahnya).
Falling-stage system tract sebagai awal
dari lowstand syste tracts yang dibentuk dari penurunan muka air laut dari
posisi highstand. Penurunan muka air laut berhubungan, baik terhadap tingakt
penurunan muka air laut yang melebihi kecepatan subsidence dari tektonik atau
tingkat kenaikan muka air laut lebih kecil dibandingkan tingkat pengangkatan
tektonik yang membawa ke kondisi yang dikenal sebagai force regression. Selama
force regression, ruang akomodasi berkurang sejauh garis pantai yang berpindah
kea rah laut (prograde) dan pengendapan juga berpindah ke posisi yang lebih
rendah. Hasilnya, endapan coastal tidak diendapkan pada posisi awalnya tetapi
akan melewati zona pengendapan dan membentuk permukaan ketidakselarasan
(unconformity surface). Kemudian Erosi sedimen pada daerah pantai oleh fluvial
akan menyebabkan penggerusan melewati daerah pantai dan diendapkan lagi kearah
mendekati laut. Pengendapan pada falling-stage system tract meliputi endapan
laut dangkal, endapan offshore-marine, dan endapan kipas laut (submarine-fan
sediments).
Lowstand system tracts, mulai terbentuk
setelah muka air laut relative turun hingga batas minimunnya dan mulai untuk
naik sehingga menghasilkan ruang akomodasi yang kecil. Endapan terdiri dari
rangkaian parasewuence dari progradational hingga aggradaional yang terdiri
dari alluvial dan endapan pantai, endapan laut dangkal, , endapan
offshore-marine, dan endapan kipas laut (submarine-fan sediments).
Kenaikan muka air laut yang menerus
menghasilkan kondisi dimana tingkat ruang akoodasi lebih besar dibandingkan
dengan supali sedimen yang dihasilkan pada kondisi transgresi. Daerah
pengendapan dari perubahan pengendapan kearah daratan menghasilkan parasequence
retrogradasional. Transgressive surface akan ditandai oleh endapan laut yang
lebihbanyak dibandinkan dengan endapan nonmarine. Sedimen diendapkan pada
kondisi tersebut menghasilkan transgressive system tract. Transgressive system
tract akan terdiri dari alluvial dan endapan pantai, endapan laut dangkal, ,
endapan offshore-marine, tetapi tidak termasuk endapan kipas laut
(submarine-fan sediments). Ketika muka air laut mencapai titik maksimum,
tingkat sedimentasi akan melebihi kecepatan kenaikan muka air laut dan
aggradasi menjadi progradasi lebih
dominan akan menghasilkan kondisi highstand system tract yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar