Bahan bakar fosil
• Bahanbakar fossil merupkan nama yang mengacu pada sisa-sisa tanaman dan binatang yang terperangkap dalam sedimen yang dapat digunakan sebagai bahanbakar.
• Jenis sedimen, jenis bahan organik, dan proses yang terjadi akibat penimbunan dan diagenesis, menentukan jenis bahanbakar fosil yang terjadi.
• Dalam lautan, microscopic phytoplankton and bacteria merupakan sumber utama bahan organik yang terperangkap dan yang terubah (terutama oleh panas) menjadi minyak dan gas.
• Diatas daratan, pepohonan, semak-semak, dan rerumputan menyumbang (contribute) sebagai bahan organik utama yang terperangkap, lebih menjadi batubara daripada minyak dan gas alam.
• Umumnya, serpih marin dan danau, suhu timbunan tidak pernah mencapai tingkat dimana molekul organik asal terkonversi menjadi minyak dan gas alam.
– Yang terjadi, suatu proses alterasi dimana terbentuk bahan seperti lilin terdiri dari molekul-molekul besar.
– Material ini, yang tetap padat, dinamakan kerogen, dan disebut juga sebagai oil shale.
Ø Batubara(Coal)
• Batubara adalah bahan bakar fosil yang paling melimpah.
• Merupakan bahan baku untuk nylon, plastik, dan berbagai bahan kimia organik.
• Melalui coalification, peat dikonversi menjadi lignite, subbituminous coal, dan bituminous coal.
– Anthracite adalah batuan metamorphik.
• Lapisan batubara (coal seam), mendatar, tubuh berbentuk lensa mempunyai permukaan yang sama seperti rawa dimana awalnya ia terakumulasi.
• Coal seams banyak dijumpai di Sumatra, Kalimantan.
• Formasi Peat tersebar luas dan hampir menerus sejak adanya tumbuhan darat sekitar 450 juta tahun lalu, sepanjang Perioda Silurian.
• Perioda terbesar formasi coal swamp ada selama perioda Carboniferous dan Permian, ketika Pangaea ada.
– Periode tersebut menghasilkan lapisan batubara yang besar di Eropa dan bagian timur Amerika Serikat.
• Perioda terbesar kedua, puncaknya pada perioda Cretaceous tetapi awalnya pada early Jurassic dan terus sampai mid-Tertiary.
0 komentar:
Posting Komentar