Semua pasti tau dong apa itu
diamond atau intan. Apalagi yang jualan batumulia. Beh, jangan ditanya. Diamond
merupakan mineral terkeras dalam skala mohs yang dibuat oleh om Friedrich
Mohs tahun 1812 .Tapi apakah setiap orang tau bagaimanakah diamond
terbentuk?
Trus kira-kira Apakah ada hubungannya antara diamond dengan batubara (coal)?
Apakah batubara (coal) merupakan source (sumber) dari diamond? Pertanyaan ini
mungkin muncul karena didasarkan pada komposisi yang terkandung pada 2
“material” tersebut yang hampir sama, yaitu unsur karbon (nah lo). Eits, tapi
belum tentu batubara merupakan sumber
dari diamond loh. Ane disini mau coba
bahas soal hubungan keduanya (yang pasti baik-baik saja). Tapi kalo dilihat secara fisik sih, mungkin kayak
beautiful and the beast kali. LOL.
Banyak orang percaya kalo diamond
itu terbentuk dari batubara yang mengalami proses metamorphisme, artinya “dia” (si
batubara) terkena tekanan dan temperature yang tinggi sehingga merubah bentuk
dan struktur dari system Kristal yang terkandung di dalam doi. Tapi ada
beberapa hal yang membuat pernyataan ini gak sepenuhnya bener gan. Batubara
sangat jarang ditemukan atau berperan dalam pembentukan diamond. Faktanya,
kebanyakan diamond yang telah didating (diukur umurnya dengan metode tertentu)
memiliki umur yang lebih tua dari tanaman pertama yang pernah ada di bumi
tercinta, yang mana si doi ( tanaman) tersebut merupakan sumber dari
pembentukan batubara. Nah lo? Berarti si diamond itu terbentuk terlebih dahulu
dibandingkan si tanaman yang merupakan source (sumber) dari pembentukan
batubara. Disini mulai kelihatan kan silsilah keluarga mereka. Complicated memang,
tapi itu faktanya. Miris memang, jadi biasakan hal itu nak karena dunia memang
kejam. (Miminnya mabok).
Masalah yang lain yang membuat
pernyataan ini (diamond terbentuk dari coal -red) semakin lemah (nah lo, yang
satu belum kelar, ada lagi) adalah lapisan batubara yang terbentuk itu umumnya
dan harusnya (kalo menurut teori horizontalitas) itu mendatar (bagaimanapun jua
si doi termasuk batuan sedimen jadi kudunya harus datar waktu terbentuk),
sedangkan batuan asal (source rock) dari diamond berbentuk vertical pipes
filled yang berhubungan dengan batuan beku.
Sebenarnya ada 4 proses yang
mungkin dan bisa menjadi patokan bagaimana terbentuknya diamond yang pernah
ditemukan di bumi ini gan. Salah satu proses tersebut malah ada yang mendekati
keakuratan 100% sebagai proses pembentukan diamond itu. Tentunya ini berbeda di
tiap daerah yang ada dibumi ya gan. Sisanya (3 proses lainnya) mungkin terjadi
dengan presentase yang kecil. Oke ane coba bahas proses-proses tersebut gan.
1. diamond terbentuk dari mantel bumi
(earth’s mantle)
Yang pertama adalah terbentuk dari
mantel bumi (mungkin diluar angkasa hujan kali jadi bumi harus pake mantel).
Para geologist percaya (termasuk ane tapi ane gak seratus persen gan, takut
musyrik) diamond yang ada di muka bumi ini terbentuk dari mantel bumi yang
di”delivered” ke permukaan melalui proses erupsi gunung api. Proses tersebut
yang kemudian menghasilkan “kimberlite” (yang ada di Afrika selatan) dan pipa lamproite. Nah, setelah tersingkap di dekat dan di permukaan bumi, batuan
yang mengandung diamond mengalami pelapukan dan erosi yang kemudian hasil
proses pelapukan dan erosi tersebut diendapkan di batuan sedimen yang ada di
sungai atau pinggir pantai gan.
Pembentukan diamond dari proses ini
membutuhkan temperature dan tekanan yang super tinggi yang mana kondisi
tersebut bisa terjadi pada zona batas mantel bumi dengan kerak bumi ( ya
sekitar 150 km kalo jalan kaki) dibawah
permukan gan dimana termperatur pada daerah itu mencapai 1050 derajat celcius
gan (lumayan buat ngerebus telor). Tapi daerah tersebut berbeda untuk tiap
lokasi di bawah permukaan bumi lo ya gan. Nah setelah mengalami proses ditempa
sama tekanan tinggi dan dimasak dengan temperature yang tinggi, diamond yang
telah terbentuk itu kemudian naik melalui proses letusan gunung api tadi gan.
Tapi letusan gunung api jenis ini sangat jarang ditemukan sekarang gan, mungkin
letusan yang super besar dan belum
pernah terjadi lagi hingga sekarang.
Nah disini bisa dilihat, apakah
batubara terlibat dalam proses tersebut? I don’t think so gan. Tidak ada
satupun material batubara yang ikut dalam proses pembentukan diamond tersebut.
Batubara merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari tanaman yang diendapkan
di permukaan bumi, dan material tanaman tersebut sangat jarang ditemukan
terendapkan pada kedalam lebih dari 3 kilometer (sedangkan proses pembentukan
diamond tipe ini membutuhkan kedalam 150 km). Dan sangat gak mungkin kalo
batubara tersebut masuk nyelinap ke mantel bumi. Yang ada malah hangus kena
temperature yang super tinggi itu. Jadi sumber carbon untuk diamond yang ada
para proses pembentukan diamond jenis in,i dimungkinkan dari unsure carbon yang
“terjebak” di dalam bumi. Oke next.
2. diamond terbentuk pada zona
subduksi
Zona subduksi merupakan suatu zona
penunjaman yang terjadi ketika terjadi tabrakan antar 2 lempeng bumi dimana
salah satu lempeng (biasanya dan umumnya adalah lempeng samudra) “nyungsep”
atau masuk ke bawah lempeng benua kayak gambar dibawah ini gan (gambar).
Dimungkinkan gak banyak diamond jenis ini yang telah ditemukan dalam batuan.
Diamond pada proses subduksi ini terbentuk pada kedalaman kurang lebih 80 km
dibawah permukaan dengan temperatur kurang lebih
200 derajat celcius. (Pada sebuah penelitian di daerah brazil ditemukan diamond
dengan inklusi yang berasal dari kerak samudra)
Nah
sekarang pertanyaannya, apakah batubara kembali terlibat? Jawabannya mungkin.
Batubara mungkin saja terlibat dan merupakan source dari diamond tersebut, atau
malah bukan batubara melainkan batuan lain. Yah, bagaimanapun juga lempeng samudra yang lebih memungkinkan untuk
berperan sebagai “sang penyusup” daripada lempeng benua, juga memiliki
kandungan batuan karbonat kayak batugamping, marmer atau dolomit. Jadi sekali
lagi, kemungkinan batubara sebagai source bagi diamond kecil. Oke next gan.
3.
pembentukan diamond pada lokasi bekas benturan (terutama tubrukan oleh
meterorit atau asteroid)
Yang
ketiga ini mungkin lebih kecil persentasenya dibandingkan dengan 2 proses
diatas, karena proses terjadinya mungkin jarang terjadi dibumi. (kecual ada
THOR yang mau mampir kesini bawa palunya). Sepanjang sejarah pembentukan bumi,
bumi sendiri telah beberapa kali “dihajar” sama yang namanya asteroid atau
meteroit. Dari ukuran sedang sampe super gede. Nah, ketika si asteroid ini
menabrak bumi, terbentuklah tekanan dan temperatur yang sangat besar, buktinya
sampe terbentuk kawah yang dihasilkan sama tabrakan ini dengan ukuran yang
beragam gan bahkan sampe 20 km. Letusan dari hasil tabrakan itu bahkan sama
besarnya dengan letusan yang dihasilkan jutaan senjata nuklir dan temperaturnya
lebih panas dari pemukaan matahari.
Temperatur
dan tekanan yang super tinggi yang dihasilkan oleh tabrakan ini hampir sama
dengan temperatur dan tekanan pada saat pembentukan diamond di bumi ini. Hal
ini sudah dikonvirmasi dan diteliti gan serta didukung oleh penelitian yang
dilakukan rekan-rekan kita pada beberapa daerah yang terkena tabrakan asteroid.
Alhasil, pada daerah tersebut terdapat sub-milimeter diamond kayak di arizona
dan rusia.
Nah
pertanyaannya lagi, apakah ada unsur batubaranya? Mungkin gan. (mungkin mulu
dah). Ya mungkin aja kalo daerah yang ditabraknya itu ada batubaranya atau
setidaknya ada batuan yang mengandung unsur carbon sehingga proses pembentukan
diamond tersebut bisa terjadi. Mungkin kaya batugamping, marmer atau dolomit.
Oke next gan. The last one.
4.
pembentukan di luar angkasa
Nah
kalo yang ini jangan terlalu banyak berharap bisa ketemu gan( ya kali diluar
angkasa. Kalo diluar kota masih mungkin). Penelitian NASA terbaru telah mendeteksi
adanya nanodiamond pada beberapa meteorit yang ada diluar angkasa. Mungkin
sekitar 3 persen unsur karbon ada pada meteorit tersebut dan ukurannya terlalu
kecil untuk dijadikan batumulia gan. Dan pertanyaannya lagi, apakah batubara
terlibat? Yang pasti gak bakalan ada yang mau tanem rumput (yang bakalan jadi
source batubara) diluar angkasa gan.
Nah untuk
lebih mudahnya ane ada gambar yang ane ambil dari situs geology.com
sumber gambar: geology.com
Kesimpulannya
Jadi
kesimpulannya batubara mungkin bisa menjadi source dari diamond pada beberapa
proses pembentukan diamond tapi secara umum hal itu sangat kecil persentasenya.
Walaupun sama-sama memiliki unsur karbon sebagai unsur pembentuk, bukan berarti
proses pembentukannya sama kan gan? Oke gan, sekian review dari ane. Saran dan
commentnya ane tunggu.
Source:
berbagai sumber