Banyak peneliti yang telah membahas tentang struktur di pulau bangka. Mulai dari verbeek (1987), van Es (1917), Zwierzycki (1929) sampe van
Bemmelen (1949). kalo dilihat dari namanya itu rata-rata orang belanda, ya mungkin jaman dulu peneliti indonesia belum ada dan belum dibolehkan
oleh pemerintahan hindia-belanda untuk belajar geologi.
Penelitian yang dilakukan pada waktu itu, sedikit mengalami kendala karena berhubungan dengan daerah dengan tingkat pelapukan tinggi di iklim
tropis (daerah bangka memang puanas e pool) sehingga menyebabkan banyak batuan yang tersingkap mengalami pelapukan akut. Tapi para peneliti
melakukan penelitian orientasi struktur dari batuan metamorpis. beliau-beliau melakukan pengukuran terhadap orientasi foliasi, dan kekar pada
beberapa daerah di pulau bangka dan mereka membagi kedalam 5 subarea.
1. pada bagian utara dari daerah Belinyu-Sungailitat yang terdiri dari metamorphisme dinamo berumur carboniferous (karbon, kurang lebih 65 juta tahun yang lalu), berarah northwesterly
2. pada daerah selatan sungailiat yang terdiri dari batuan granit menunjukan sumbu strike berarah south- southeast
3. pada daerah sungailiat lainnya berarah northwest-southeast dengan penunjaman kearah northwest
4. pada daerah sungailiat lainnya sumbu lipatan berarah north dan northwest
5. pada daerah pangkalpinang menunjukan penunjaman sumbu lipatan ke arah 7derajat northwesterly.
sedangkan pada daerah selatan bangka, sumbu lipatan menunjukan arah east-west dengan penunjaman kearah west. pada kesimpulannya, para penelitia
menyebutkan bahwa trend dari struktru di pulau bangka menunjukan diagram yang berbeda-beda namun dapat membentuk sebuah pula berbentuk S pada era
mesozoikum. (katili,1980)