wah, udah lama juga ane gak nulis ini blog, (sok sibuk). Ane dapet tugas lagi, jadi mau share lagi tentang tugasnya. Kalo salah ya dari ane, kalo bener ya dari Sang Maha Pencipta. Oke kita mulai.
Tugas ane berhubungan dengan MICP. Apa itu MICP? Mi Indomie Campur Pangsit? Bukan bung, tapi Mercury Injection Capillary Pressure. Itu semacam metode laboraturium yang banyak gunanya lo. Bisa buat mengetahui banyak hal termasuk kepribadian mu (lho?, gak lah).
Kalo bahasa ilmiahnya, MICP merupakan salah satu metode yang dilakukan dilaboraturium untuk mengetahui hubungan dari distribusi ukuran pori, analisis petrofisika dan untuk mengetahui volume pori maksimum yang berpotensi dari hidrokarbon.
(ane dapet info dari alamat ini , tapi kalo mau baca bukunye, lebih sip dah. http://www.searchanddiscovery.com/documents/2009/40395klimentidis/images/fig04.htm).
Trus apa hubungannya dengan capillary pressure?
Capillary preassure merupakan gaya yang menggambarkan pergerakan fluida (hidrokarbon) melalui pori (http://www.spec2000.net/09-cappres.htm) atau waktu kita SD sering sebut gaya kapiler. kayaknya prinsipnya sama cuma beda penerapannya. (Udah beda kelas coy, masak SD mulu). Nah, MICP kan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui volume maksimum yang dapat dilalui oleh fluida (hidrokarbon) tersebut atau dengan kata lain dapat mengetahui porositas dari batuan yang mengandung hidrokarbon tersebut. Biasanya, metode ini memberikan data yang cocok untuk kalibrasi pada suatu log porisitas dan akan lebih meyakinkan apabila analisis dapat dilakukan pada sampel yang segar (fresh) atau sampel cutting yang sebaik data core.
trus apa lagi hubungannya dengan dissplecement pressure? (Mereka udah putus sekarang. statusnya complicated. hahahaha)
Dissplacement pressure merupakan gaya yang akan menentukan besarnya gaya buoyant minimum yang dibutuhkan untuk migrasi sekunder (http://bairdusa.com/Schowalter/mechan.htm#b11). MICP merupakan salah satu metode yang dilakukan dilaboraturium untuk mengetahui besar pori maksimum yang ada pada batuan terutama reservoir sehingga dapat mengetahui porositas dan permeabilitas batuan tersebut dengan cara memasukan senyawa mercury kedalam pori batuan. Pada percobaan laboraturium, semakin besar tekanan yang diberikan oleh senyawa mercury tersebut maka pori yang dibentuk akan semakin besar pula, sehingga displacement pressure juga akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan migrasi sekunder dapat terjadi karena gaya buoyant yang menggerakkan fluida untuk melakukan migrasi sekunder menjadi maksimum.
Nah, segitu dulu sharingnya, ntar kalo ada sumur diladang boleh kita menumpang mandi, kalo masih ada umur yang panjang, bolehlah kita menulis lagi.